Jumat, 04 Juli 2014

'Apa Adanya' yang 'Ada Apanya'

Diposting oleh Khayania di Jumat, Juli 04, 2014
Bismillah..


Banyak yang berpendapat bahwa, kita harus menerima seseorang “apa adanya”.
Well, saya agak kurang setuju dengan stereotype yang demikian. Karena, tak sedikit yang salah mengartikan arti dari ‘apa adanya’ tersebut.

Jujur, saya tidak pernah bisa menerima seseorang dalam keadaan ‘apa adanya’ dia. Dan saya yakin, kalian pun sependapat dengan saya.

“Ah enggak kok, aku selalu nerima pasanganku apa adanya.”
“Ih, kita kan harus menerima seseorang apa adanya dia.”

Pertanyaan saya hanya satu, YAKIN?

You know what, sometimes we need someone to change. Really need it.
Bukan berarti dia harus seperti apa maunya kita, oh tidak. Bukan seperti itu.





Saya rasa, merubah seseorang dengan tujuan yang baik, tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Toh itu untuk kebaikan dia juga. Karena nanti, ini semua akan dia sendiri yang merasakan efek dan hal positifnya.
Well meskipun banyak yang berubah hanya saat bersama saya dan kemudian ‘kembali’ lagi menjadi dirinya sendiri setelah lepas dari saya.
Banyak.

Kalau saya ‘mau’ untuk berpikiran jahat, saya bisa tenang-tenang saja.  Toh ini tidak merugikan saya? Yang penting, selama dia dengan saya, dia bersikap baik seperti yang sudah saya coba untuk ‘ubah’ dalam diri dia.

Satu kata,

Egois.

Saya rasa saya cukup egois untuk menarik kesimpulan demikian. Padahal, jika saja kamu bisa untuk lebih membuka fikiranmu, mencoba untuk menutup telingamu dari bisikan buruk, mencoba belajar untuk membuka diri dalam menerima pendapat juga masukan orang lain yang membangun, dan lebih bisa menurunkan gengsi-mu untuk lebih dewasa dalam berfikir dan bertindak, percayalah.. kamu tidak akan seperti itu; berubah hanya untuk sekejap kemudian kembali lagi menjadi dirimu yang dulu.

Saya fikir ini lucu, bagaimana seekor ulat yang berusaha dan telah berhasil menjadi seekor kupu-kupu yang cantik, kemudian ia berusaha kembali untuk menjadi seekor ulat yang menjijikan karena mungkin ‘malu’, bahwa dirinya sudah berubah menjadi seekor kupu-kupu dewasa yang sangat istimewa.




Jujur saya tidak pernah menyukai ulat. Saya selalu bergidik setiap kali melihat ulat. Lalu kamu mungkin lebih suka melihat saya begidik dengan dirimu yang seperti ulat?


***


Tidak hanya dalam hubungan asmara, dalam pertemanan maupun hubungan keluarga-pun, semua orang butuh untuk ‘berubah’.

Saya senang merubah seseorang. Begitupun dalam berhubungan. Saya selalu menuntut kekasih saya untuk berubah, siapapun itu. Bukan berarti dia harus berubah 180 derajat dari diri dia yang sebenarnya (well meskipun tak sedikit ada orang yang benar-benar dan telah berhasil untuk berubah 180 derajat, menjadi yang lebih baik tentunya).

Saya selalu menganggap serius dalam setiap hubungan, maksud saya, saya tidak pernah main-main dengan setiap pria yang saya kencani. Saya tidak pernah menerima seseorang hanya untuk sekedar; manas-manasin seseorang, pelarian, selingkuhan, dan ‘mumpung ada’.
Maka dari itu, saya membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengenal seseorang. Biasanya, belum ada sebulan-pun, saya sudah bisa menilai seseorang itu seperti apa (yaa meskipun tidak secara keseluruhan). Baru saya memutuskan untuk melanjutkan atau tidak dengan orang ini.





Saya pernah, melakukan ‘pendekatan’ bertahun-tahun dengan seseorang. Haha, agak lucu dan sedikit miris memang. Tapi ya begitu, saya butuh waktu untuk menilai dia lebih dalam lagi.

Apa? Masih butuh waktu? Bertahun-tahun dan kau bilang masih butuh waktu?

Haha, mungkin pertanyaan-pertanyaan semacam itu yang selaaalu ada di benak orang itu, dan saya yakin kamu sudah tau alasannya seperti apa, ya kan? ;)

Oke, stop dengan bahasan tentang orang itu.


***



Begini, mari kita bahas lebih lanjut dan cobalah untuk memahami isi pikiran saya,

Apakah kamu tahan dengan kekasihmu yang suka ‘main tangan’?
Apakah kamu tahan dengan kekasihmu yang suka berbicara kasar ketika dia marah?
Apakah kamu tahan dengan kekasihmu yang pembentak?
Apakah kamu tahan dengan kekasihmu yang cuek dan kurang perhatian?
Apakah kamu tahan dengan kekasihmu yang tidak setia?

Lalu... MASIH kah kamu beranggapan bahwa kamu, akan menerima seseorang dengan “apa adanya”??

Kalau saya tidak. Saya mungkin akan lebih memilih untuk meninggalkan orang itu, dan mencari yang bisa lebih paham, sejalan, dan menghargai saya.

Begitukah? Sebegitu mudahkah kamu meninggalkan seseorang?

Ooh, jangan salah. Saya pernah membahas ini bukan?
Saya akan sangat dengan mudah meninggalkan seseorang, jika orang itu sudah sangat menyakitkan bagi saya. Jika memang dia tidak ada niat untuk berubah, atau memang jalan pikirannya sangat berbeda dengan saya dan saya melihat dia tidak ada prospek ke depannya, maka saya akan meninggalkan dia, meskipun orang tersebut sudah sangat berpengaruh dalam hidup saya.
Karena saya tidak mau, hanya karena kata cinta, saya berada dalam suatu hubungan yang sangat merugikan, membuat saya menjadi ‘tersiksa sendiri’,  atau tidak membuat saya bahagia. Karena saya rasa, saya sudah cukup idiot untuk terus-menerus memberi kesempatan kepada orang yang sama, bahkan mungkiiiin, untuk kesalahan yang sama pula.

Saya bukan malaikat.






Saya memang tidak bisa memaksakan seseorang untuk memiliki pikiran yang sejalan dengan saya. Karena saya selalu berpendapat bahwa ‘every person has their own minds’. Menyatukan dua kepala menjadi satu memang tidak mudah, tapi apa salahnya jika memang ternyata, jalan pikiran saya memang lebih baik dan lebih dewasa dari pasangan saya?

Tentu saya bisa, mencari orang yang jalan pikirannya ‘hampir sama’ dengan saya. Dan bagi orang itu, jalan pikiran saya pun ‘hampir sama’ dengan dia. Yang berinisiatif tinggi dan masih suka untuk ditegur ketika dia melakukan kesalahan.

Contohnya, saya lebih memilih untuk menelfon pasangan saya ketika saya membuat kesalahan, daripada sibuk menjelaskan panjang lebar di bbm. Saya sangat tidak suka membicarakan suatu hal apapun yang crucial, hanya lewat bbm atau apapun itu. Saya selalu membicarakan lewat telefon jika kita tidak bisa bertemu langsung untuk membicarakannya. Dan saya akan mencari orang yang demikian juga. Yang akan menyelesaikan tiap masalah, daripada hanya sekedar “udahlah..lupain aja...”

Kau tau? Orang berjalan dan terjatuh itu, bukan karena dia tersandung batu yang besar. Tapi karena kerikil-kerikil kecil yang menghalangi jalannya.
Dan percayalah, setiap hal-hal kecil yang kita coba untuk “lupain aja..”, mereka nanti akan berkumpul dan membentuk suatu dinding besar dan siap menjadi boomerang buat kita sendiri.

Kau siap?


***


Tenang saja, saya tidak egois. Saya masih butuh masukan dari pasangan saya untuk berubah. Saya masih butuh untuk ditegur dan diomel-omelin secara manja dengan kekasih saya. Karena saya rasa, saya sungguh tidak sempurna dan masih ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi. Tapi saya akan memilih tiap masukan dari seseorang, karena hanya masukan yang logis, yang akan saya terima.

Lho, memang ada, masukan yang tidak logis?

Masukan-masukan seperti,
“Coba deh, saya rasa kamu lebih cantik jika pakai rok mini”
“Wah, kamu sexy sekali dengan baju mu yang super ‘cap’ di badan itu.”

Haha, memang sih selama ini belum pernah ada yang memberi masukan seperti itu. Ini hanya penalaran saja, hehe.





Saya selalu membandingkan usia dengan tingkat kedewasaan seseorang. Saya tau hal ini salah, sangat salah. Tapi bagi saya, saya malu jika isi pikiran saya, tidak sebanding dengan usia saya sekarang ini.

Tidak, saya tidak pernah berasumsi bahwa saya selalu lebih dewasa dari seseorang. Terkadang saya pun masih ceroboh dalam melakukan sesuatu.

Jujur, saya sangat manja. Kalian bisa tanya sama mama-papa saya, teman lawan jenis, maupun kekasih saya, hehe. Tapi, meskipun I act like a kid, but i have a very lady thoughts :-)
Saya bisa memposisikan kapan saya mengeluarkan sifat manja saya, dan kapan saya harus berlaku seperti the real of a lady itself  ;-)





Intinya, tidak ada suatu kesalahan untuk menerima ‘apa adanya’ seseorang dalam suatu hal yang positif. Asalkan jangan jadi orang yang hanya menerima 'apa adanya' tanpa tau 'ada apanya'.


So, jangan mau jadi bodoh karena cinta, cause I’m pretty sure that there’s someone who is waiting for you to love you the way you always want to be.

Be happy, stay smart, and stay blessed!






With Love,




Tulips

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Nice Post Flower Girl, :)

Or Should i call you tulips?
nah, i think you are combination of tulips and Roses :D

Your concern about religion is like a Tulips, but your characteristic is like a roses.

How could i know? well i can tell from your Words and your other post Flower Girl

i have some word for you to add and remember flower girl...

“ Just because you bury something, that doesn’t mean it stops existing.”

Related to this articles of yours, Changing always have a reason, if it was because a person(Subject) , there is another reason behind it (Object).

When there is no reason from that person anymore, then it cannot be guaranteed he will back to his former self.

So to prevent this, always need a feedback for each other, value each other, same point of view, And Must have a same way of thinking :)



Cheers Flower Girl :)
Be your Self as always


Khayania on 7 Juli 2014 pukul 23.46 mengatakan...

Hey thankyou anyway! Though idk who you are but umm... I don't really like roses ;) and may I know why did you say that my personality is like a rose?

So I bet you're in line with me huh, about 'changing someone to be a better of him/herself' right ;)

So thankyou for your comment dear my Silent Reader ;)
Cheers!

Anonim mengatakan...

Never though you will reply my Message Flower Girl,

Well, it because you are Attractive and easy to makes friends, as sweet as friendship, but If you were dissapointed, Your thorn will Strike right to the Heart, is that correct Flower Girl? Sorry i judge you as if know you, but i felt that way :D

Yes, in line with you, :)
And also must change each other, to have better relationship and do not expect too much, because it may backfire.

Thats very nice of you Flower Girl,
I hope you write more often,
I'm looking forward for your next article...


Cheers Flower Girl

Khayania on 8 Juli 2014 pukul 18.57 mengatakan...

Of course I'll reply as you're my reader, my Silent Reader.

Haha, you know what, I think I know a little about who you are ;)

Anonim mengatakan...

Thank you, Please Post More Often,
i love to read it :)

Really Flower Girl? Should i call you 'Flower Khay'?
Since your name was Khayania...


I'm just passing By Flower Girl :)

Posting Komentar

 

✿ Khayania ✿ Copyright © 2014